RSS

Monthly Archives: February 2015

Cantiknya Terarium

Pernah dengar istilah terarium? Yang seperti ini niiihh

bag_end_terrarium_in_a_fish_bowl_by_corelliacutie-d63st8v

sumber: corelliacutie.deviantart.com

 

 

Kalo udah liat gambarnya, pasti udah tau. Iya, terarium -kebun mini di dalam sebuah gelas atau fish bowl (akuarium ikan yang berbentuk mangkuk) menjadi tren dewasa ini. Kegiatan berkebun menjadi kegiatan yang menyenangkan buat pecintanya. Hasil kecantikan berkebun pun dapat dinikmati oleh banyak orang. Nah, terarium, alias kebun mini ini menjadi alternatif bagi pecinta berkebun tapi tidak punya cukup waktu dan tempat di luar rumah. Kebun mini ini juga menjadi alternatif yang menarik bagi orang-orang yang ingin mencuri alam agar bisa masuk ke dalam rumah dan adanya sentuhan hijau di dalam rumah. Karena mungil dan cantik, terarium bisa diletakkan di ruang tamu, meja kerja atau meja belajar, hingga meja makan. Dan tentu saja, tidak sekotor jika kita menaruh pot ke dalam ruangan.

Asal mula terarium ternyata dibuat secara tidak sengaja oleh Dr. Nathaniel Ward, dokter dan botanis amatir Inggris di tahun 1800an. Setelah mengumpulkan kepompong dan sampel tanaman, ia menempatkan kepompong dalam botol kaca tertutup. Beberapa hari kemudian, Ward melihat bahwa ada tanaman kecil yang tumbuh di stoples, di samping kepompong. Terpesona dengan apa yang dilihatnya, dia mulai membangun terrariums untuk mempelajari ekosistem dalam miniatur

Untuk membuat terarium, silakan baca lebih jelas di sini (baca: a garden in a glass) dan juga di sini (baca: how to make a terrarium). Nanti aku tambahkan di postingan ini lain waktu. πŸ˜‰

 
Leave a comment

Posted by on February 25, 2015 in catatan - catatan, info ringan

 

Eksekusi terpidana mati, menurut ngana?

Akhir-akhir ini banyak sekali berita negatif tentang Indonesia. Betapa carut marutnya negeri ini.. Kalo boleh pinjam bahasa alay, “huffhh capek deh”. Kali ini yang sedang ramai dibicarakan, tentu saja, seputar hukuman mati terhadap tersangka drugs dealer a.k.a perdagangan narkoba. Indonesia mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak, berbagai individu, hingga berbagai negara. Ya tentu saja, karena tersangkanya menyeret beberapa warga negara asing dari beberapa negara. Ada juga yang setuju dengan eksekusi mati ini karena putrinya meninggal karena heroin (baca:Β Ibu Warga Australia Dukung Indonesia Eksekusi Mati Pengedar Narkoba). Ibu itu juga menyebutkan, beruntung gembong narkoba tersebut ditangkap di Bali. Kita tidak pernah tahu berapa banyak korban yang akan jatuh jika mereka masih berkeliaran.

Ya! Indonesia memang menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba dan juga sebagai ‘tempat transit’ barang haram tersebut. Jangan ada lobi-lobi lagi tentang hukuman kepada pengedar narkoba dan harusnya korupsi juga. Biar bisa jadi bukti bahwa Indonesia bukan negara yang mudah diintervensi untuk ketegasan di ranah hukum yang tajam ke atas dan tumpul ke bawah, eh kebalik . Beberapa kasus yang sama juga terjadi di masa kepemimpinan presiden-presiden sebelumnya. Namun masih bisa mendapatkan grasi dari presiden (baca: Dua warga Australia mendapatkan grasi dari presiden terdahulu).

Sebagai sesama manusia, saya masih tidak bisa mengiyakan untuk hukuman mati. Apalagi jika melihat mereka (para terpidana) berkontribusi secara positif kepada Indonesia (baca: Komnas HAM kunjungi Duo Bali Nine). Tapi mengingat dampak yang akan ditimbulkan ketika mereka tetap dibiarkan berkeliaran, mendapatkan grasi dan bebas yaitu bisa membunuh banyak nyawa orang dan tidak memberi efek jera untuk pengedar lainnya, sepertinya sepadan πŸ™‚ Kita tidak sedang membicarakan pengguna narkoba, tapi gembongnya, bandarnya. Urusannya akan panjang memang, karena menyangkut hubungan diplomatik Indonesia dengan Brasil, dengan Australia, urusan hubungan kerja, dll. Ya, Indonesia harus tegas untuk urusan hukum yang… Ah sudahlah.

Eniwei, sejak kapan saya ngomentarin urusan politik? Kayaknya engga aku banget deh.. Wkwkwk

 
 

Next target, French press dan grinder kopi

Hari ini aku mengutarakan niatku untuk beli grinder kopi. Nyari-nyari yang harganya murah (mahasiswa banget sih) dan nemu. Tapi tentu harus ijin kanjeng mami dulu. Sedikit percakapannya dengan ibu…
Aku: Ibu, aku pengen beli grinder kopi.
Ibu: Dulu di rumah lama punya. (rumah lama, rumah saat ibuku kanak-kanak)
Aku: Lah, itu kan dulu. Udah hilang lah. Orang rumahnya juga udah ga ada.
Ibu: Iya, dulu punya. Aba kan suka minum kopi. Terus nggiling sendiri. (Aba = kakek buyutku)
Aku: Oh ya?
Ibu: Iya, trus pas aba meninggal, ga ada yang minum kopi. Jadi ya ga tau.
Aku: Sekarang ada yang jual kok Bu.
Ibu: Iya? Padahal dulu itu bagus lho..

Kesimpulannya? ibu juga belum bilang iya. Haa~
Untuk French Press, kemarin ada Supermarket yang jual, gift pack, udah lama aku cari-cari akhirnya keluar lagi. Keluaran dari Kapal Api. Beli Kopi gratis French Press. Hahaa. Tapi, kalo udah beli, siapa yang mau minum kopinya? Kalo pake French press kan gilingan kopinya agak kasar…
Next target, bulan depan. Semoga jadi beli. Mengingat ada 4 buku yang juga ingin aku beli.. #eeaaaa -_-“

 
2 Comments

Posted by on February 19, 2015 in catatan - catatan, curhat ringan

 

Selamat datang, hitam

Coffee is magic! You can’t find any other magic things like this. Different place, different taste. Different environment, different aroma. Ahh bisa dua hari dua malam kalo mau ngomongin kopi- Joe, Barista.

Ahh.. Saya benci judul positngan kali ini. Saya benci harus mengakui. Saya penasaran sama kopi. Jadi takut jatuh cinta (Atau malah sudah jatuh cinta?). A lot of things to go. Banyak yang saya ingini, banyak yang ingin saya pelajari. Saya ingin icip kopi ini itu, beli alat grinder manual biar bisa bikin kopi yang fresh, beli timbangan digital biar bisa nimbang pas 12 gram, dan pengen bikin espresso dengan tangan sendiri. Oh ya, penasaran sama cold brew coffee. Ga masalah kalo harus pre-order buat meminumnya. Karna bikinnya aja memakan waktu 8-12 jam bahkan sampai 24 jam. Kapan-kapan deh. πŸ˜€

Kopi yang pengen aku coba:

  • Jamaican blue muontain, yang katanya lack of bitterness. Penasaran aja sih, seberapa ‘lack’nya πŸ˜€ Di Indonesia ada yang jual kopi ini, keluaran Excelso, tapi mahal. Jauh lebih mahal dari Kopi Luwak. T.T
  • Ethiopian Yirgacheffe, yang katanya punya light body, wine and berry aroma. Penasaran sama aromanya

Terakhir nyoba double ristretto (strong espresso, no milk, which is very very strong), aku suka aroma manisnya, antara karamel dan kayu pinus basah (kata teman yang menemani icip-icip kala itu). Kremanya. Aku jadi penasaran sama aroma lain yang ditinggalkan kopi.

Seru kali yaa kalo bisa jadi barista perempuan, bisa ngeracik kopi yang pas dari berbagai jenis kopi, be a good sensory evaluator/ judge, have my own coffee shop, have my own coffee garden.. Oh my.. Mulai kebanyakan menghayal deh -.-‘

 
Leave a comment

Posted by on February 19, 2015 in catatan - catatan, curhat ringan

 
 
The Way I Am

Live everyday as if it was your last

Padepokan Budi Rahardjo

belajar untuk menjadi manusia ...

Catatanku

Ini adalah album yang berisi catatan yang saya tulis dalam perjalanan waktu hidup. Catatan yang terinspirasi dari apa yang saya lihat, saya baca, saya dengar, dan saya rasakan.

Catatan Bang Akrie

Simple.Humble.Joyfull